Sabtu, 10 September 2011

"JIWA KORSA satu rasa dan satu asa"

Diawali dengan perkembangan jaman saat ini yang semakin banyak manusia hidup secara individualistis dan mementingkan diri sendiri, sedangkan manusia di dunia diciptakan sebagai mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, melainkan saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Mulai dari dalam keluarga sampai kita hidup di dalam masyarakat umum, kita masih membutuhkan orang lain yang tentunya dengan interaksi sosialnya sebagai mahluk sosial yaitu saling peduli, tolong-menolong, dan saling membantu. Lalu apa itu jiwa korsa?


MiRC Family
pengertian jiwa korsa terdiri dari faktor-faktor:
(1) Rasa hormat,
(2) Kesetiaan,
(3) Kesadaran,
(4) Tidak mementingkan diri sendiri.
Mungkin jiwa korsa ini seperti konsep ASHABIYAH-nya Ibnu Khaldun (1332-1406) di dalam bukunya yang terkenal MUQADIMAH. Di mana beliau mengartikan sebagai rasa senasib sepenanggungan, perasaan solidaritas, semangat kesatuan (corps), kesadaran kolektif dsb. Jiwa korsa yang kuat tidak mudah padam selama di dalam korps. Di dalam jiwa korsa terkandung loyalitas, inisiatif, tanggung jawab, terbuka, memiliki dedikasi dll. dan tentang loyalitas perlu kiranya diartikan lebih luas. Di samping kepada korps, loyalitas mengandung pengertian pula, bahwa apa yang diperbuat harus memberikan manfaat atau kebaikan di manapun dia berada.

Jiwa Korsa memiliki banyak arti tergantung orang yang mengartikan, namun pada intinya jiwa korsa itu adalah jiwa satu rasa dan satu asa dalam mencapai satu tujuan atau biasa disebut rasa peduli dan sepenanggungan terhadap sesama di dalam suatu organisasi atau kelompok yang mempunyai satu tujuan. Jiwa Korsa juga dapat diartikan sebagai rasa persatuan, kekeluargaan, setia kawan, rasa tolong-menolong, bahu membahu, rasa memiliki bersama, dan rasa persaudaraan yang sangat erat.

Pray to Allah SWT
Jika dalam kehidupan sudah tidak ada jiwa korsa, baik itu dalam kehidupan keluarga, bermasyarakat, ataupun pada kehidupan organisasi, maka hal yang menjadi tujuan akan sulit sekali untuk dicapai atau malah tidak dapat mencapai tujuan. Hal yang terburuk akan terjadi bisa suatu perpecahan diantara kelompok tersebut. Maka jika perpecahan yang terjadi, jangankan untuk mencapai tujuan, kelompok tersebut dapat bertahan saja sudah beruntung sekali.



Post By MiRC-030 (Bro Subas)
Ride For Humanity.

Selasa, 06 September 2011

Pariwisata Tanggamus Lampung

Pantai Kota Agung
Kota Agung merupakan Ibukota Kabupaten Tanggamus, Kota ini merupakan Kota lama terletak di kaki Gunung Tanggamus dan di tepi utara Teluk Semangka. Sebuah Pelabuhan laut lokal menghubungkan Kota Agung dengan Desa-desa sekitar Teluk Semangka seperti Tampang, Kaur Gading, Tirem dll. Beberapa fasilitas / sarana dan prasarana cukup tersedia seperti hotel, telekomunikasi, rumah makan dan angkutan baik darat maupun laut. Sebuah Pulau'. Kera ‘ Tabuan melatar belakangi pandangan lepas ke arah teluk semangka.



Makam Kuno Pangeran Jiwa Kesuma
Situs Sejarah/ Makam Pengeran Jiwa Kesuma/ Tujuh Kurungan. Terletak di Kecamatan Wonosobo Kurang lebih 7 Km dari Kota Agung. Makam ini merupakan makam keluarga Pengeran Jiwa Kesuma yang hidup pada masa peralihan Hindu- Islam. Ciri makam masih menonjolkan ornamen/ ragam hias Hindu. Terdapat pula makam “ Ikhawan” ( Makam bujang dan gadis sebagai Korban Persembahan dalam kepercayaan Hindu Pada masa itu ).

Kawasan dataran tinggi Gisting dan Batu Keramat menyimpan potensi keindahan dimana dari ketinggian tempat kawasan ini dapat dinikmati udara sejuk pegunungan dengan pemandangan kesibukan Teluk Semangka yang dihiasi Kapal-kapal tanker raksasa dan kapal nelayan serta pelabuhan laut Kota Agung. Terletak hanya 4 Km dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Tanggamus .



Bendungan Batu Tegi
Bendungan atau dam ini terletak di kawasan pegunungan di kaki Gunung Tanggamus dan dataran tinggi serta hamparan luas perkebunan kopi rakyat. Akses menuju tempat ini melalui kota Talang Padang kurang lebih 30 km kearah utara. Atraksi wisata yang dapat dinikmati berperahu, memancing dan menikmati keindahan alam pegunungan yang beriklim cukup sejuk.







Air Terjun Way Lalaan
Air Terjun Way Lalaan merupakan air terjun bertingkat dengan jarak satu sama lainnya - 200 M, berasal dari aliran Way (sungai) Lalaan yang bermuara ke Teluk semangka . Obyek wisata air terjun Way Lalaan terletak di lembah kaki Gunung Tanggamus dengan jarak hanya 2 Km dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Tanggamus atau 80 Km dari Kota Bandar Lampung. Air terjun ini telah di kenal sejak Tahun 1937 yaitu zaman pemerintahan kolonia Belanda yang telah membuat tangga semen menuju lembah air tejun. Fasilitas yang tersedia yaitu shelter, kamar ganti pakaian dan pelataran Parkir.




Pantai Terbaya
Pantai terbaya tidak jauh dari lokasi air terjun Way Lalaan, - 2 Km sebelum memasuki Kota Agung, terdapat tempat rekreasi pantai disisi utara Teluk Semangka, pemandangan alam dan Teluk serta Pasir pantai yang bersih merupakan daya tarik pantai ini.









Post By MiRC-30 (Bro Subas)

Senin, 05 September 2011

''SIGER TOWER'' Mencerminkan Budaya Masyarakat dan Identitas Masyarakat Lampung.

Terletak di atas Bukit Gamping
Menara Siger adalah menara yang juga menjadi titik nol Sumatra di selatan. Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. dalam peresmian Menara Siger, 30 April 2008, menyatakan optimistis Menara Siger akan mendorong kemajuan Lampung. Gubernur yakin Menara Siger akan mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) hingga 15%. Angka itu berdasarkan perkiraan jumlah kendaraan 3.500 unit per hari dan 15 juta orang per tahun yang melintasi Pelabuhan Bakauheni. Dengan asumsi 15 persen saja singgah ke Menara Siger, maka setiap tahun akan menghasilkan pendapatan Rp12,5 miliar.

Pendirian Menara Siger mengawali pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) —penghubung Bakauheni—Merak. Menara Siger terbangun di atas bukit sebelah barat Pelabuhan Bakauheni. Bangunan tersebut dilengkapi dengan sarana informasi mengenai peta wisata seluruh kabupaten/kota se-Lampung. Menurut Sjachroedin, Menara Siger bukan monumen masa lalu, tetapi bangunan masa depan yang akan jadi fenomena masyarakat Lampung.

Tampak Depan
Posisi strategis Pelabuhan Bakauheni sebagai pintu gerbang Sumatera diibaratkan sebagai mulut naga yang memuntahkan kurang lebih 80 ribu ton hasil-hasil pertanian per hari. Dengan penggunaan teknik ferrocement, Menara Siger dijamin mampu menahan terpaan angin kencang. Bangunan ini merupakan karya arsitek asli Lampung, Ir. Hi. Anshori Djausal M.T.

Teknik ferrocement merupakan pengembangan tim arsitek Menara Siger, dengan menggunakan jaring kawat menyerupai jaring laba-laba. Pengerjaan lambang siger dan beberapa ornamen tidak menggunakan cor-coran, namun bagian per bagian dengan tangan. Dengan metode ini, setiap inci bangunan tahan guncangan dan terpaan angin laut.

Menara Siger kebanggaan masyarakat Lampung tersebut berada di atas bukit dengan ketinggian 110 meter di atas permukaan laut. Pembangunan menara sejak tahun 2005 menghabiskan biaya Rp15 miliar. Menara Siger adalah simbol Lampung. Ia bukan hanya menjadi ikon pariwisata, tetapi dapat menjadi ikon dalam segala hal: keagamaan, seni dan budaya, pendidikan.

Anshori Djausal sebagai perancang mengungkapkan Menara Siger dapat memancing pengembangan kawasan pintu gerbang Pulau Sumatera. Pasca peresmian akan masuk investasi Rp100 miliar hingga Rp200 miliar. Dosen Fakultas Teknik Universitas Lampung ini menambahkan, dalam setahun sekitar 15 juta – 20 juta orang melintas di Pelabuhan Bakauheni. Hal tersebut merupakan sebuah potensi bagi promosi kepariwisataan dan potensi ekonomi.

Menata Siger adalah paduan antara land mark dan pariwisata. Bagi Anshori, Menara Siger ibarat gadis cantik yang akan memancing setiap orang untuk melamarnya. Maksudnya, Menara Siger akan menumbuhkan daya tarik dan magnet bagi setiap orang, termasuk daya tarik investasi.

Secara fisik, Menara Siger dibangun dengan memperhatikan ciri khas Lampung. Di sekitar tugu dibangun ruang-ruang yang menampilkan budaya Lampung serta sarana-prasarana pariwisata. Sebagai tugu di ujung Pulau Sumatera, Menara Siger dilengkapi dengan tulisan penanda Titik Nol Pulau Sumatera. Menara Siger dengan warna emas itu dilengkapi ruangan tempat wisatawan melihat Pelabuhan Bakauheni serta keindahan panorama laut dan alam sekitarnya.

Siger adalah topi adat pengantin wanita Lampung. Menara Siger berupa bangunan berbentuk mahkota terdiri dari sembilan rangkaian yang melambangkan sembilan macam bahasa di Lampung. Menara Siger berwarna kuning dan merah, mewakili warna emas dari topi adat pengantin wanita. Bangunan ini juga berhiaskan ukiran corak kain tapis khas Lampung.

Dilihat dari Pelabuhan Bakauheni
Bagunan akan berisi data asta gatra, yaitu trigatra mencakup letak geografis, demografis dan kekayaan sumber daya alam (SDA). Berikutnya panca gatra, yaitu berisi ideologi dan hankam. Dengan demikian para turis tidak perlu banyak bertanya.

Payung tiga warna (putih-kuning-merah) menandai puncak menara. Payung ini sebagai simbol tatanan sosial. Dalam bangunan utama Menara Siger Prasasti Kayu Are sebagai simbol pohon kehidupan. Menara Siger tidak hanya berbentuk sebuah fisik bagunan, tetapi mencerminkan budaya masyarakat dan identitas masyarakat Lampung sesuai dengan filosofi berpikir dan bertindak sesuai visi dan misi mewujudkan Lampung yang unggul dan bardaya saing.


Menara Siger sebagai ikon kebanggaan masyarakat Lampung memang tidak bias di angap enteng, hal ini di sebabkan hingga saat ini Provinsi yang menjadi pintu gerbang Pulau Sumatra dan jawa ini baru memiliki ikon kebanggaan yang berskala nasional.

Sebagai masyarakat Lampung, tentu saja keberadaan menara Siger menjadi sangat layak dan mutlak di banggakan, menara Siger sangat berpotensi menjadi asset wisata kelas satu di wilayah lampung untuk menuju Visit Wilayah Lampung kedepan, kebudayaan lampung dan agar di kenal oleh tamu tamu dari manca Negara.


Post By Bro Subas (MiRC-030)